Rabu, 24 April 2013

ADIDAS


adidas-Salomon AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma. Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike. Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh. Juga ada pendapat, bahwa sebetulnya Adidas adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat, yaitu "All day I dream about sports" (Tiap hari aku bermimpi tentang olahraga). Pendapat ini disetujui banyak orang mengingat bila tiap huruf pertama dari kata yang terkandung dalam kalimat diambil lalu disusun, akan membentuk kata Adidas, dan juga maknanya yang mendukung semangat olahraga. 

Minggu, 21 April 2013

Fase: Perjalanan Kita

Kala itu kita pernah hidup di rahim, dan kita menyebutnya sebagai surga Azali. Semua doa, harapan, dan sari-sari kebaikan kita nikmati. Seperti matahari pagi yang menyinari sebuah taman bunga. Ia selalu dirawat oleh pemiliknya sehingga orang yang melihatpun bersuka cita karenanya. Sampai suatu masa dalam rahim, Tuhan meminta kesaksian kepada kita : “Bukankah Aku ini Tuhanmu ?” dan kita menjawab : “Benar Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Hendak kemanakah kita ? Sampai suatu masa kita terlahir ke dunia, kita menangis dan orang di sekeliling kita menyambut dengan tawa… Kala itu kita mengenal apa itu kasih sayang keluarga dan kita menyebutnya masa kanak-kanak. Sampai suatu masa kita mencapai akil baligh, kita bersuka cita dan orang di sekeliling kita berpesan, “Peganglah akhlak yang telah kami ajarkan semasa kanak-kanakmu dulu…” Kala itu kita mengenal apa itu cinta kasih, pertemanan, permusuhan, dunia dan kita menyebut itu semua pendewasaan. Dan kita mulai menulis catatan amal, baik dan buruk. Sampai suatu masa, kita menemui suatu petunjuk menuju kebenaran hakiki. Hendak kemanakah kita ? Ada yang mengikuti petunjuk itu dan ada pula yang mendustakan. Namun tak sedikit yang menerima petunjuk harus menyerah. Kala itu kita menyebutnya ujian. Ketahuilah kawan, Sampai pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini, yang mana orang-orang menyebutnya kematian. Namun ada 2 pilihan : Hendak tertawa atau menangiskah kita? sebagaimana orang di sekeliling kita melepas kita dengan tangisan… Akhirnya, hanya kepada Tuhan kita akan akan kembali… Sumber: http://www.resensi.net

Jumat, 19 April 2013

Asbes dan Rokok Perparah Risiko Kanker


Perokok yang terpapar polusi asbes serta yang telah menderita gangguan pernafasan akibat polusi asbes terbukti memiliki risiko yang jauh lebih besar terkena penyakit kanker paru-paru. Berhenti merokok akan mengurangi risiko kanker paru-paru ini secara signifikan walau pasien telah lama terpapar polusi ini. Kesimpulan ini terungkap dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine dari American Thoracic Society bulan ini. Penelitian ini melibatkan 2.377 pekerja bangunan di Amerika Utara dan 54.243 pekerja kantoran laki-laki yang tidak memiliki sejarah terpapar polusi asbes. Dengan menganalisis data penyebab kematian dari Indeks Kematian Nasional (National Death Index), tim peneliti menemukan, bagi responden yang tidak merokok, paparan polusi asbes meningkatkan risiko kematian akibat kanker paru-paru hingga 5,2 kali lipat. Kombinasi antara aktivitas merokok dan polusi asbes meningkatkan risiko kematian akibat kanker paru-paru lebih tinggi lagi – hingga 28 kali lipat. Sementara perokok yang telah menderita gangguan pernafasan akibat polusi asbes memiliki risiko kematian akibat kanker paru-paru 36,8 kali lebih tinggi dibanding responden yang tidak merokok. Di antara pekerja bangunan yang berhenti merokok, tingkat kematian akibat penyakit kanker turun dari 177 kematian per 10.000 orang perokok menjadi 90 per 10.000 responden yang berhenti merokok setelah 10 tahun. Risiko penyakit kanker pada pekerja bangunan yang telah berhenti merokok selama lebih dari 30 tahun sama dengan pekerja bangunan yang tidak pernah merokok sama sekali. “Penelitian kami menunjukkan bukti yang kuat bahwa paparan asbes memicu kanker paru-paru melalui berbagai cara,” ujar Steven B. Markowitz, MD DrPH, profesor dari School of Earth & Environmental Sciences di Queens College, New York yang memimpin penelitian ini. “Yang lebih penting, penelitian kami menunjukkan, berhenti merokok terbukti bisa mengurangi risiko kanker paru-paru di kalangan responden.”

Selasa, 16 April 2013

Ambil Satu Saja Sampah Setiap Berjalan


Salah satu hal yang menjadi masalah utama dalam pengrusakan bumi adalah sampah. Aksi kecil yang bisa kita lakukan adalah hanya dengan mengambil satu saja sampah yang ada ketika kita berjalan dan buat sampah itu pada tempatnya.
Memang terlihat sangat simpel dan tidak berharga. Namun, sesungguhnya itu adalah perbuatan yang sangat mulia. Walaupun hanya satu sampah setiap berjalan, jika dilakukan oleh seratus orang setiap hari, maka dalam satu hari ada 100 sampah yang dibersihkan. Dalam satu minggu? Ada 700 sampah yang dibersihkan. Wah apalagi kalo dikalikan jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya ratusan. Silahkan bayangkan sendiri.
Jadi, mulailah dari diri Anda sendiri dan contohkan pada orang lain :)